Headlines News :
Home » » Belajar kaya dari Orang Miskin ( So iye pisan Judulna ) Hahahha

Belajar kaya dari Orang Miskin ( So iye pisan Judulna ) Hahahha

Written By Cara cepat jadi sultan on Rabu, 27 Agustus 2014 | 00.35


Hidup adalah pilihan. Apa pun pilihan yang anda pilih sepenuhnya merupakan hak anda. Benar salah itu relatif. Pertama-tama ijinkanlah saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ada yang merasa kurang nyaman dengan bahasa yang saya pergunakan sebagai judul diatas. Banyak orang yang mengharapkan untuk bisa menjadi orang kaya. Tapi hanya sedikit yang benar-benar menjadi kaya. Berikut ini beberapa point cara menjadi kaya yang bisa kita pelajari dari orang miskin untuk tidak kita lakukan agar kita bisa menjadi kaya.



Belajar cara menjadi kaya dari orang miskin!!



1.Tidak bersabar menunggu hasil yang lebih besar.

Orang miskin sering kali tidak bisa menunda kesenangan yang lebih abadi dengan merasakan kesenangan sesaat pada saat itu juga. Saya banyak sekali melihat warga keturunan yang berasal dari [Medan, Bangka & Belitung, Pontianak dsb-nya] yang berhasil karena mereka sanggup menunda kesenangan sesaat untuk sesuatu yang lebih besar di kemudian hari. Mereka benar-benar berkeinginan menjadi orang kaya bukan orang yang kelihatannya kaya. Mereka rela tinggal dirumah kontrakan yang sempit, makan seadanya, memakai baju yang tidak terlalu mewah, menunda membeli barang-barang konsumtif, padahal kalau mereka mau pun mereka mampu. Mereka lebih memilih ‘mengolah’ uang tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih besar lagi. Dengan cara menginvestasikannya atau membeli barang yang bisa di jual kembali dengan keuntungan yang memadai.



Sabar adalah kunci dari point ini. Sabar itu untungnya di depan mata dan dalam kesabaran terdapat keberuntungan-keberuntungan tak terduga yang di luar kalkulasi rasional kita. 



2.Orang miskin tidak memiliki pola pikir kaya

Cara berpikir seseorang akan sangat mempengaruhi cara bertindak dan cara mengambil keputusan. Karena itu membenahi cara berpikir adalah modal pertama dan utama untuk menjadi kaya. Orang-orang yang mempunyai jiwa miskin [meminjam istilahnya Tukul] selalu berpikir sulit dan serba kekurangan sehingga hidupnya pun sulit dan serba kekurangan. Sementara orang-orang kaya selalu berpikir tentang kelimpahan dan berjuang untuk kelimpahan tersebut sehingga mereka benar-benar hidup berkelimpahan.

Pola pikir positif adalah kunci dari point ini. Positif thinking itu baik dan perlu untuk membaikkan anda dalam banyak hal.



3.Orang miskin tidak bekerja keras yang cerdas.

Banyak dari orang miskin yang bermalas-malasan menunggu datangnya rezeki dari langit. Padahal kita semua tahu ‘God is not change the condition of the people until they change what is in themselves’. Kalau pun mereka bekerja keras tidak cukup cerdas untuk mengkayakan mereka dalam banyak hal. Usaha kita yang tak kenal lelah dan diiringi doa lah yang menentukan kebesaran kita.



4.Orang miskin tidak pintar mengelola uang

Orang miskin selalu membelanjakan seluruh pendapatannya sementara orang kaya berpikir untuk membaginya kedalam beberapa pengeluaran yang bermanfaat dan menguntungkan dikemudian hari. Seperti menabung, investasi dan lain sebagainya.



5.Orang miskin mudah merasa puas.

Merasa puas bukan berarti tidak bersyukur. Merasa puas terkesan berhenti dan tidak mau menyupayakan yang lebih besar lagi. Sementara bersyukur, terkesan menerima hasil yang diperoleh dengan senang hati, namun tetap berusaha , bekerja dan berjuang untuk mendapatkan hasil yang lebih besar lagi. Kadang kita memahaminya secara salah, orang kaya kita katakan rakus dan serakah sedangkan orang miskin itu menerima dan mengalah. Apakah memang benar demikian?



6.Orang miskin kurang menghargai nilai uang dan barang

Menghargai nilai uang atau pun barang tidak sama dengan hemat. Sepintas memang terkesan sama tapi sebenarnya berbeda. Jika kita menghargai uang dan barang kecil maka Sang Pemilik Kehidupan akan mempercayakan uang dan barang yang lebih besar lagi kepada kita. Kalau kita tidak bisa menghargai dan menjaga uang dan barang yang ‘dititipkan’ kepada kita besar kemungkinan kita tidak akan diberi uang dan barang yang lebih besar lagi.



7.Orang miskin cenderung malu dan gengsi

Orang kaya tidak mengenal gengsi dan malu dalam mengerjakan sesuatu jika itu baik, halal dan menghasilkan. Namun orang miskin, cenderunng pilih-pilh dan mengutamakan gengsi. Karena itu kebanyakan orang miskin itu bekerja. Mereka pikir bekerja itu lebih terhormat apalagi jika memiliki jabatan yang tinggi. Jabatan itu hanya sebutan tidak menjamin 100% penghasilannya. Seorang manager bisa kalah pendapatannya dengan juragan rongsokan. Manager hanya menang gengsi. Saya mempunyai kawan seorang mantan direktur suatu perusahaan. Karena perusahaannya bangkrut maka terkena PHK. Berhubung usianya sudah cukup tua maka dia mengalami kesulitan mencari kerja ditempat lain. Akhirnya memutuskan untuk usaha sendiri. Walaupun usahanya cukup lumayan, tetapi dia tidak merasa puas, apalagi jika ditanya orang. “ Bapak ini kerjanya apaan sih dan jabatan bapak apa. Kok dirumah terus.” Hatinya terasa teriris-iris.

Apapun kondisi kehidupan anda saat ini, baik itu kaya ataupun miskin yang paling penting adalah anda hidup bahagia di dunia dan mati masuk surga.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya